Senin, 30 Maret 2015

Presiden Jokowi dukung penuh AIIB

Presiden Jokowi dukung penuh AIIB

 

 

Presiden Joko Widodo menyatakan Indonesia mendukung penuh Bank Investasi Infrastuktur Asia (AIIB) yang dibentuk Cina.
“Indonesia menyokong AIIB dan berharap lembaga itu menjadi alat untuk stabilitas ekonomi,” kata Presiden Joko Widodo seusai bertemu dengan Presiden Cina Xi Jinping di Beijing, sebagaimana dikutip AFP.
Pernyataan itu menguatkan niat Indonesia untuk terlibat penuh di dalam AIIB. Bahkan, menurut Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Indonesia berharap AIIB menempatkan markasnya di Jakarta.
AIIB ialah bank yang dimodali Cina sebesar US$50 miliar. Bank itu hanya akan berfokus pada ranah infrastruktur.
Faktor ini membedakan AIIB dengan Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) yang menitikberatkan pada pembangunan, pendidikan, serta infrastruktur.
Sebelum beroperasi pada akhir tahun ini, sedikitnya 35 negara yang menyatakan akan bergabung, termasuk Indonesia. Direktur sementara AIIB, Jin Liqun, mengatakan India, Selandia Baru, Inggris, Prancis, Italia, dan Luksemburg telah mengutarakan niat untuk turut menjadi anggota.
Fithra Fisal, staf pengajar perdagangan internasional Universitas Indonesia, menilai niatan pemerintah Indonesia untuk menyokong AIIB membuktikanarah kabinet Presiden Jokowi.
“Terlihat bahwa dalam konteks AIIB, pemerintahan Jokowi lebih condong ke Cina,” ujarnya.
Presiden Jokowi juga bertemu dengan keluarga Kekaisaran Jepang. 
 

Perdagangan

Lepas dari AIIB, Presiden Jokowi berharap hubungan strategis Indonesia dan Cina semakin kuat dengan diwujudkannya perdagangan bilateral sebesar US$150 miliar pada 2020 dan peningkatan kunjungan wisatawan hingga 10 juta orang tahun depan.
“Indonesia berharap Cina memberi bebas visa kepada pemegang paspor umum, seperti yang Indonesia lakukan terhadap pemegang paspor umum Cina. Dengan diwujudkannya hal-hal tersebut, kita dapat menjalin kemitraan strategis yang lebih baik, lebih spesifik, dan praktis,” kata Jokowi.
Kunjungan presiden ke Cina dilakoni dalam rangkaian lawatan ke Asia Timur. Sebelumnya dia bertandang ke Jepang dan menemui banyak kalangan, mulai dari Kaisar Jepang hingga Direktur Eksekutif Toyota Motor.
Sebagaimana dilaporkan wartawan BBC di Jepang, Mariko Oi, kunjungan Presiden Jokowi menarik perhatian dari sejumlah pebisnis. Mereka mendengarkan pidatonya tentang upaya transformasi Indonesia dari negara pengekspor sumber daya alam ke pusat manufaktur Asia dan dunia.
Selama melawat ke Jepang, Presiden Jokowi telah mendapat janji investasi dari sejumlah perusahaan, seperti Toyota. Sedangkan Jepang berharap presiden dapat mengimpor kereta cepat seperti yang dia tumpangi dari Tokyo ke Achi.

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar