Senin, 30 Maret 2015

WNI ditahan di Yaman, warga diimbau pulang ke Indonesia

WNI ditahan di Yaman, warga diimbau pulang ke Indonesia

 Kemenlu

Dari 21 Warga Negara Indonesia yang ditahan di Yaman, enam di antaranya sudah sudah berhasil dilepas dari penjara di Sanaa, Yaman, ungkap pejabat Kementerian Luar Negeri.
Kementerian luar negeri pun mengimbau agar Warga Negara Indonesia yang berada di Yaman segera pulang ke Indonesia.
Proses evakuasi warga negara Indonesia di Yaman menurut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi sudah lama mereka lakukan.
"Ini adalah intensifikasi dari evakuasi karena sudah sejak Februari yang lalu, kita sudah melakukan, mengadakan, pengumuman, pada Warga Negara Indonesia untuk melakukan atau menyampaikan dari rencana evakuasi.
Jadi pendaftaran (untuk proses evakuasi) sudah mulai dilakukan Februari, dan pemulangan pertama sudah dilakukan sejak dari satu Maret," ungkap Retno di Kementerian Luar Negeri.
Yaman
Yaman sedang didera konflik politik yang memaksa warga mengungsi, termasuk presiden Yaman.

Masalah imigrasi

Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir mengatakan 21 warga negara Indonesia yang masih ditahan di Yaman diduga ditahan karena masalah imigrasi, dan bukan karena keterlibatan mereka dalam konflik di Yaman.
Arrmanatha Nasir juga menegaskan bahwa Kemenlu belum mengetahui latar belakang WNI yang masih ditahan di Yaman tersebut.
"Karena kita juga harus ingat yah, keadaan di sana kan sekarang bukan keadaan normal. Untuk kita berpergian aja susah, dan juga kalau masih ada upaya airstrikes (serangan udara) negara koalisi juga KBRI kita berada tempat yang menjadi high risk area (area berbahaya)," jelas Arrmanatha Senin (30/03).
Meski demikian, Rofik Anwari, ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia di provinsi Hadramaut menjelaskan kondisi di Hadramaut masih aman.
Dia pun tidak berniat untuk pulang ke Indonesia dalam waktu dekat.

Ingin selesaikan kuliah

"Karena memang tidak ada ancaman sama sekali untuk teman-teman WNI yang ada di wilayah Hadramaut. Jadi, kalau saya pribadi, masih ingin terus belajar dulu di sini, menyelesaikan kuliah di sini, setelah itu baru pulang. Kalau pulang dalam rangka evakuasi terkait dengan krisis politik sekarang, itu saya pribadi masih belum punya keinginan," kata Rofik.
Sejauh ini sudah ada 90 WNI yang terdaftar untuk dievakuasi ke Indonesia dalam waktu beberapa hari ke depan.
Kemenlu mencatat sekitar 4.159 WNI masih berada di Yaman. Pendaftaran untuk proses evakuasi masih terus dibuka dan pemerintah berusaha untuk memulangkan para WNI dengan pesawat atau bahkan kapal laut.
TNI AU pun mengirim tim guna membantu proses evakuasi tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar